SUKABUMI — Proyek strategis nasional Jalan Tol Bogor–Ciawi–Sukabumi (Bocimi) Seksi 3 yang menghubungkan Parungkuda hingga Cibolang, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, ditargetkan rampung pada akhir tahun 2025. Harapan masyarakat Sukabumi untuk terbebas dari kemacetan pun semakin mendekati kenyataan.
Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Heri Gunawan, menyampaikan optimismenya terhadap progres pembangunan jalan tol tersebut. Dalam wawancara eksklusif bersama Radar Sukabumi di Rumah Aspirasi dan Inspirasi Heri Gunawan, ia mengungkapkan bahwa sebagian besar konstruksi telah selesai, termasuk pembebasan lahan.
“Harapan saya, akhir tahun ini seksi tiganya bisa selesai. Pembebasan lahannya sudah rampung. Sekarang tinggal pembangunan fisik, dan sepertinya hampir 80 persen sudah tuntas,” ujar politisi yang akrab disapa Hergun, Minggu (3/8).
Meski demikian, Hergun menekankan bahwa tantangan terbesar bukan lagi pada badan jalan, melainkan pada pembangunan infrastruktur penunjang seperti jembatan dan flyover. Ia menyebut bahwa pembangunan jembatan memakan waktu lebih lama karena harus melintasi banyak daerah dan persimpangan.
Tol Bocimi digadang-gadang sebagai solusi utama untuk mengurai kemacetan parah yang selama ini terjadi di jalur utama Sukabumi–Bogor, terutama saat akhir pekan dan musim libur panjang. Namun, Hergun mengingatkan bahwa kehadiran tol juga membawa konsekuensi baru yang harus diantisipasi sejak dini.
“Kalau nanti exit Tol Bocimi di Cibolang, yang terhubung ke Jalur Lingkar Selatan, bisa jadi titik-titik kepadatan lalu lintas akan berpindah ke area Kota Sukabumi. Karena itu, perlu disiapkan rekayasa lalu lintas yang matang,” ujarnya.
Ia menilai bahwa arus kendaraan berat yang keluar dari tol perlu diarahkan secara bijak agar tidak menambah beban lalu lintas di pusat kota. Menurutnya, perlu ada regulasi atau pemisahan jalur berdasarkan jenis kendaraan dan tujuan akhir mereka.
“Jangan sampai semua kendaraan diarahkan ke satu jalur saja. Harus ditentukan pintu keluar tol yang sesuai untuk kendaraan bertonase berat. Jika tidak diatur, bisa jadi malah menambah macet dan menyulitkan warga kota,” tegasnya.
Tol Bocimi terdiri dari empat seksi. Seksi 1 (Ciawi–Cigombong) dan Seksi 2 (Cigombong–Cibadak) telah beroperasi. Seksi 3 (Cibadak–Cibolang) sedang dikebut, sementara Seksi 4 (Cibolang–Sukabumi) direncanakan menjadi penutup dari keseluruhan proyek ini.
Penyelesaian seluruh ruas Tol Bocimi diyakini akan membuka akses logistik dan pariwisata yang lebih efisien dari Jakarta hingga pusat Kota Sukabumi. Heri Gunawan berharap kehadiran tol ini berdampak positif terhadap peningkatan perekonomian masyarakat lokal.
Halaman: 1 2