SUKABUMI – Semangat pelestarian budaya lokal kembali digaungkan oleh generasi muda. Kali ini, sejumlah mahasiswa Nusa Putra University (NPU) tampil membanggakan dengan berkolaborasi bersama para seniman Kota Sukabumi dalam ajang bergengsi Binojakrama Padalangan Wayang Golek Purwa ke-38 Tingkat Provinsi Jawa Barat, yang digelar dalam rangka Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543, di Stadion Pakansari, Cibinong,di Kabupaten Bogor pada 11–13 Juni 2025.
Mahasiswa Nusa Putra tampil sebagai bagian dari kontingen Kota Sukabumi, berkolaborasi langsung dengan para seniman lokal untuk membawakan pementasan wayang golek penuh nilai budaya. Mereka adalah: Romi Garhan Nugraha (dalang), Muhammad Zein, Dahlan Wiranata, Agil Ario Alfarizi, dan Muhammad Sandi sebagai pangrawit (penabuh gamelan).
Kelimanya berasal dari jurusan yang berbeda-beda, namun dipersatukan oleh semangat kebudayaan dan cinta terhadap seni pedalangan. Keikutsertaan para mahasiswa Nusa Putra tentu sebagai kontingen resmi Kota Sukabumi dan menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara institusi pendidikan dan pelaku seni lokal mampu memperkuat eksistensi budaya Sunda, khususnya wayang golek, di tengah tantangan zaman modern. Dengan semangat gotong royong, para mahasiswa turut ambil bagian dalam pementasan, mulai dari pengendalian wayang, pengiring musik gamelan, hingga tim artistik pertunjukan.
Ajang yang diselenggarakan oleh Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) ini bukan hanya menjadi ruang kompetisi, tetapi juga wadah regenerasi dalang muda dan pekerja seni tradisi. Dalam kesempatan tersebut, kontingen Kota Sukabumi yang diperkuat oleh kolaborasi lintas generasi ini tampil memukau dengan pembawaan lakon klasik penuh makna dan penguasaan panggung yang matang.
Student Activity And Creativity Unit (SCAU) Gia Yosep Gunawan. Menyampaikan apresiasinya terhadap mahasiswa yang terlibat dalam ajang ini.
“Keterlibatan mahasiswa Nusa Putra dalam Binojakrama ini menunjukkan bahwa kampus Nusa Putra bukan hanya tempat membangun kompetensi akademik, tetapi juga ruang untuk tumbuh sebagai warga budaya. Kami mendukung penuh kegiatan-kegiatan yang membentuk karakter mahasiswa sebagai pelestari tradisi dan penggerak kebudayaan di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Romi Garhan Nugraha ( dalang), Salah satu perwakilan mahasiswa Nusa Putra Univeristy (NPU) mengatakan bahwa keterlibatan mereka dalam kegiatan ini menjadi pengalaman berharga untuk belajar langsung dari para maestro pedalangan. “Kami bangga bisa mewakili Sukabumi. Ini bukan hanya tentang kesenian, tapi tentang jati diri dan pelestarian warisan budaya,” ujarnya.
Melalui ajang ini, mahasiswa tidak hanya diajak mengenal seni pedalangan secara teori, tetapi juga dilibatkan langsung dalam praktik seni yang sarat nilai moral, historis, dan spiritual. Diharapkan, partisipasi aktif mereka mampu mendorong lebih banyak generasi muda untuk mencintai, mempelajari, dan meneruskan tradisi budaya leluhur.
Melalui kolaborasi ini, Nusa Putra University mempertegas perannya sebagai kampus yang tidak hanya berfokus pada pendidikan formal, tetapi juga aktif mendukung pelestarian seni dan budaya daerah, sebagai bagian dari pembangunan karakter dan identitas bangsa. (wdy)