Dinas Pendidikan Kota Sukabumi Tegaskan Larangan Perpeloncoan dan Dorong Edukasi Humanis

2 months ago 68

SUKABUMI — Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru di Kota Sukabumi kembali digelar serentak dengan penuh semangat. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan yang inklusif, beradab, dan membangun semangat kebersamaan sejak hari pertama siswa menginjakkan kaki di lingkungan sekolah barunya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat, dalam keterangannya menyampaikan bahwa tujuan utama dari MPLS adalah mengenalkan peserta didik baru pada lingkungan sekolah mereka secara menyeluruh, bukan hanya sebatas bangunan dan fasilitas, namun juga mencakup dinamika sosial, sistem pembelajaran, serta interaksi yang sehat antara siswa, guru, dan seluruh warga sekolah.

“Dengan MPLS, siswa tidak akan merasa asing lagi. Mereka bisa mengenali guru-guru, teman sekelas, serta memahami bagaimana dinamika sekolah barunya,” ujar Punjul saat diwawancarai usai memantau pelaksanaan MPLS di salah satu sekolah negeri di Kecamatan Cikole.

Punjul menegaskan bahwa MPLS bukan hanya kegiatan seremonial tahunan, melainkan bagian dari proses adaptasi penting yang dapat menentukan kenyamanan dan keberhasilan siswa selama masa pendidikannya. Untuk itu, kegiatan ini dirancang selama lima hari penuh di masing-masing sekolah, dengan agenda yang difokuskan pada pembentukan karakter, penguatan nilai-nilai Pancasila, pendidikan keagamaan, tata krama, serta semangat cinta tanah air.

Menanggapi isu-isu lama yang sering mencuat dalam pelaksanaan orientasi siswa—seperti praktik perpeloncoan atau perundungan terselubung—Punjul secara tegas menyatakan bahwa tidak boleh ada bentuk kekerasan atau intimidasi dalam kegiatan MPLS.

“MPLS harus menjadi ruang pembinaan, bukan intimidasi. Semua pihak harus memastikan kegiatan ini aman, mendidik, dan menyenangkan bagi siswa baru,” tegasnya.

Dinas Pendidikan Kota Sukabumi juga telah mengeluarkan imbauan resmi kepada seluruh kepala sekolah dan guru pendamping MPLS agar memastikan pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai dengan prinsip edukatif, inklusif, dan penuh nilai moral. Bahkan, dalam beberapa sekolah, keterlibatan orang tua dalam memberikan dukungan moral kepada anaknya juga menjadi bagian dari pendekatan baru yang diterapkan.

Dengan semangat pendidikan yang mengedepankan pembinaan karakter, MPLS di Kota Sukabumi kini tidak lagi dipenuhi atribut senioritas yang berlebihan. Sebaliknya, kegiatan ini diisi dengan simulasi kelas, pengenalan visi-misi sekolah, kegiatan berbasis proyek mini, diskusi kelompok, hingga pelatihan kepemimpinan dasar yang menyenangkan.

Menurut Punjul, pendidikan yang bermakna harus berakar pada nilai-nilai luhur bangsa dan agama, serta menyentuh aspek psikologis siswa. Oleh karena itu, kegiatan seperti ceramah motivasi, kajian moral, dan penyuluhan mengenai bahaya perundungan dan pentingnya toleransi menjadi bagian integral dari agenda MPLS tahun ini.

“Kita ingin para siswa baru tidak hanya menjadi murid yang cerdas secara akademik, tapi juga kuat secara mental, berkarakter, dan siap menjadi warga negara yang baik,” pungkas Punjul. (wdy)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |