SENAKOTA 2025 Nusa Putra University Soroti Green Accounting sebagai Pilar Ekonomi Berkelanjutan

8 hours ago 6

SUKABUMI – Dalam upaya menjawab tantangan global terkait pembangunan berkelanjutan, Program Studi Akuntansi Nusa Putra University (NPU) kembali menunjukkan langkah progresifnya melalui penyelenggaraan Seminar Nasional Ekonomi dan Akuntansi (SENAKOTA) 2025. Bertempat di Auditorium Nusa Putra University, Cisaat, Sukabumi, pada Kamis, (12/6/2025), acara ini mengangkat tema yang sangat relevan: “Masa Depan Ekonomi Berkelanjutan: Peran Strategis Green Accounting”.

Acara yang digagas oleh Nusa Putra Global (NUTRAL) ini bukan sekadar kegiatan seremonial akademik, melainkan merupakan wadah kolaboratif antara para akademisi, mahasiswa, praktisi, dan pemangku kepentingan dari berbagai daerah untuk menyelami lebih dalam peran penting akuntansi dalam mendukung ekonomi yang berpihak pada lingkungan dan keberlanjutan.

Ketua Program Studi Akuntansi NPU, Heliani menekankan bahwa SENAKOTA 2025 adalah bentuk nyata komitmen kampus dalam mendorong kontribusi keilmuan yang relevan dan solutif. “Akuntansi kini tak lagi terbatas pada angka dan laporan keuangan semata. Ia telah berevolusi menjadi alat strategis dalam mewujudkan keberlanjutan,” ungkapnya dalam pidato pembukaan.

Menurut Heliani, melalui pendekatan green accounting, para akuntan dapat memainkan peran penting dalam memetakan dampak ekonomi terhadap lingkungan, serta membantu organisasi untuk mengintegrasikan pertimbangan lingkungan dalam kebijakan dan laporan keuangan mereka. “Harapannya, SENAKOTA 2025 ini bisa memantik lahirnya ide-ide segar yang bisa memberi kontribusi nyata bagi masa depan ekonomi yang lebih berkelanjutan,” tambahnya penuh semangat.

Menambah bobot intelektual acara, hadir sebagai pembicara utama Prof. Desi Adhariani, seorang akademisi dan pakar akuntansi berkelanjutan yang telah dikenal luas di tingkat nasional. Dalam paparan materinya, Prof. Desi menyampaikan apresiasinya atas semangat inovatif Nusa Putra University yang telah berani mengangkat isu green accounting sebagai tema besar seminar nasional ini.

“Saya sangat senang bisa hadir dan melihat secara langsung bagaimana Nusa Putra University berkembang dengan pesat, tidak hanya dari sisi infrastruktur tetapi juga dalam hal gagasan akademik yang visioner,” tutur Prof. Desi.

Ia menambahkan, Akuntan saat ini memegang tanggung jawab yang lebih besar, tidak hanya dalam menyusun laporan keuangan konvensional, tetapi juga dalam menyampaikan laporan non-keuangan yang menyentuh aspek sosial dan lingkungan.

Prof. Desi juga menyoroti pentingnya peran akuntan dalam meningkatkan kesadaran publik—mulai dari investor, masyarakat, hingga pemerintah—terhadap pentingnya pembangunan yang memperhitungkan kelestarian lingkungan. Menurutnya, green accounting bisa menjadi bahasa universal yang menjembatani antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian bumi.

Antusiasme peserta pun terlihat sejak awal seminar. Salah satunya datang dari R. Gina Aulia, mahasiswi semester akhir yang turut menjadi peserta aktif dalam diskusi. “Saya sangat terinspirasi dengan jalannya acara ini. Tema yang dibawakan sangat relate dengan tantangan zaman sekarang, terutama buat kami para mahasiswa yang akan terjun ke dunia profesional. Green accounting itu bukan masa depan—tapi masa kini,” ungkapnya penuh antusias.

Seminar ini juga menjadi ajang pertukaran ide melalui pemaparan makalah dari berbagai peneliti dan mahasiswa yang mengangkat beragam topik, mulai dari integrasi sustainability dalam akuntansi syariah, peran laporan keberlanjutan dalam pengambilan keputusan investasi, hingga praktik pelaporan emisi karbon dalam perusahaan manufaktur.

Di akhir acara, suasana hangat terasa ketika para peserta dari berbagai daerah saling bertukar ide, kontak, dan harapan. Banyak di antara mereka yang berharap agar SENAKOTA bisa menjadi agenda tahunan yang tidak hanya membahas akuntansi, tetapi juga bagaimana ilmu tersebut mampu menjawab tantangan krisis iklim dan ketimpangan ekonomi global.

Karena pada akhirnya, seperti yang ditegaskan oleh Prof. Desi dalam penutupannya, ekonomi masa depan bukan hanya tentang pertumbuhan, tapi juga tentang tanggung jawab. Dan di situlah akuntan masa depan akan mengambil perannya.(wdy)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |