SUKABUMI – Masjid Sejuta Pemuda menggelar Masjid Academy Batch 3. Ya, masjid yang berlokasi di Lamping, Kelurahan Gedongpanjang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi ini sebelumnya telah melaksanakan dua kali program akademi untuk para pemuda yang ingin memakmurkan masjid.
Pengasuh Masjid Sejuta Pemuda, Anggy F Sulaiman, mengatakan sebanyak puluhan anak muda dari berbagi masjid di Indonesia berkumpul untuk mengikuti program tersebut selama tiga bulan secara gratis.
“Program Masjid Academy ini menciptakan marbot-marbot profesional dari kalangan anak muda. Dan, Alhamdulillah, yang ikut masjid besar dari seluruh Indonesia. Ada dari Masjid Nurul Asri dari Jogjakarta, dari Gorontalo hingga di Tarakan, Kalimantan Utara,” kata Anggy kepada media, Minggu (15/6).
Anggy menyebutkan, anak muda adalah potensi dari bonus demografi yang harus diberdayakan. Faktanya, anak muda memiliki kemampuan yang yang sangat luar biasa, khususnya di bidang digital dan kreatif. Masjid Sejuta Pemuda hadir dan menawarkan program pemberdayaan anak muda yang ingin memakmurkan masjid.
“Beriringan dengan itu, mereka juga akan memiliki kepedulian sosial, di dunia pendidikan, ekonomi, dan kreatif,” ujar Anggy.
Masjid Academy Batch 3 kali ini, kata Anggy lagi, para akademia akan diberikan kurikulum baru tentang langkah demi langkah membangun masjid. Masjid Sejuta Pemuda sendiri terkenal dengan istilah masjid peradaban, maka hal itu akan ditampilkan secara detail.
“Kemudian, mereka juga belajar tentang sejarah, media, fund rising, leadership, design thinking. Mereka yang lulus nanti bisa diharapkan selevel supervisor di masjid. Bisa membuat program, melaksanakannya, bukan hanya disuruh, tapi juga bisa dirancang,” paparnya.
Anggy menambahkan, tantangan yang paling disorot saat ini adalah tidak adanya nomenklatur secara khusus tentang masjid ramah pemuda, disamping masjid ramah anak, ramah lansia, ramah difabel, hingga ramah musafir. Sementara, banyak masjid yang ingin melibatkan banyak pemuda, tapi secara legal belum ada perujukan bagaimana semestinya masjid ramah pemuda tersebut.
“Maka di Masjid Sejuta Pemuda kami punya program masjid ramah pemuda. Kami siapkan wifi, working space, coffee bar, sports hub, dan sebagainya. Supaya mereka punya daya tarik ke masjid,” cetusnya.
“Kalau bicara tentang mengurus masjid, siapa sih anak muda yang mau? Kan non-profit. Justru hal ini salah. Karena anak muda saat ini tidak hanya mengharapkan gaji dan lain sebagainya, tapi mereka senang dan bahagia ketika bakat mereka dapat disalurkan dan berkontribusi untuk masjid. Sehingga, sedikit demi sedikit, tantangan kekinian saat ini mulai terjawab,” pungkas Anggy.
Sekadar informasi, Masjid Sejuta Pemuda adalah salah sat penerima penghargaan dalam Sukabumi Award 2024 oleh Radar Sukabumi dengan kategori Masjid Fenomenal Inspiratif. Penghargaan ini diberikan karena dampak hadirnya masjid yang viral dengan segala program dan kegiatannya. Seperti memberikan kopi gratis, menyediakan bantal untuk musafir, memberikan makan kucing, hingga aktivitas lainnya. (izo)