KDM Sebut Tradisi Ekonomi Lengkapi Teknologi Digital dalam Pengendalian Inflasi di Jabar, Ini Penjelasannya

2 days ago 18

KARAWANG – Tradisi ekonomi di Jawa Barat (Jabar) dinilai akan melengkapi kecanggihan teknologi digital dalam pengendalian inflasi di Jabar, demikian dikatakan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, dalam sambutannya pada acara High Level Meeting (Pasamoan Agung).

Acara tersebut merupakan bagian kegiatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah se-Jabar, yang berlangsung di Kantor Disparbud, Karawang, Rabu (11/6) lalu

Lebih lanjut KDM -sapaan akrab Gubernur Jabar- mengatakan bahwa kerangka berpikir terkait tradisi ekonomi di Jabar dapat dikategorisasikan menjadi dua hal yaitu hamparan potensi pedesaan dan hamparan perkotaan.

Kedua hal itu menurutnya, dapat menjadi kekuatan Jabar dalam mengendalikan inflasi dengan tetap mengedepankan tradisi ekonomi masyarakat Jabar. “Saya berangkat dari kerangka berpikir tradisi ekonomi Jabar, ada dua hamparan karakter manusia,” ujarnya kutip laman Pemprov Jabar, Jumat (13/6/2025).

“Pertama hamparan pedesaan dan kedua hamparan perkotaan. Hamparan pedesaan itu harus jadi pusat produksi, maka orang Sunda prinsip ekonominya sederhana saeutik mahi, loba nyesa,” sambung KDM.

KDM berpesan kepada para Bupati dan Walikta yang hadir, agar mulai memperhatikan terkait permasalahan biaya yang membebani kebutuhan petani. “Di bidang pertanian faktor sewanya mahal problem hari ini. Maka dari itu, saya ingin menata desa-desa di Jawa Barat sebagai pusat produksi pangan,” tuturnya.

Selain itu, KDM menceritakan bahwa pemanfaatan lahan kosong yang berada di halaman rumah dapat dimaksimalkan dengan menanam seperti cabai dan sayuran lainnya. Hal itu yang dinamakan ekomomi tradisi.

KDM pun mengajak warga Jabar agar melek teknologi digital dengan memanfaatkan artificial intelligence untuk menunjang dalam berkebun dan bertani. “Jadi negeri ini kaya punya digital, punya manual, punya ekonomi berbasis teknologi, punya ekonomi berbasis tradisi,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Jabar, Bank Indonesia (BI) Muhamad Nur mengatakan ekonomi tradisional menjadi hal penting dalam mengendalikan inflasi. Ada nilai-nilai leluhur nenek-moyang yang dapat diteladani untuk diimplementasikan di era digital saat ini.

“Yang sangat menarik itu ternyata ekonomi tradisional, yang harus menjadi pegangan kita bersama karena ada nilai-nilai luhur yang di sana bisa menjadi pegangan bagi kita dalam melakukan meningkatkan kinerja menjaga ketahanan pangan,” tuturnya.

BI Jabar pun akan berkomitmen dalam menunjang pembiayan pendidikan bagi petani-petani agar semakin terampil dalam mengolah lahan pertanian di Jabar. “Tadi ada satu lagi Pak Gubernur sampaikan teman-teman sekalian, bahwa peningkatan investasi nanti oleh pemerintah akan didorong dari sisi pendidikan,” kata dia.

“Diciptakan pendidikan-pendidikan yang nantinya tenaganya menjadi terampil dan siap digunakan,” ujar M. Nur. (Ron/Hms)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |