Dispusipda Kota Sukabumi Dorong Literasi Anak lewat Lomba Bertutur Tingkat SD

1 week ago 19

SUKABUMI — Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispusipda) Kota Sukabumi dipenuhi anak-anak SD. Ternyata di dalamnya ada 21 finalis dari tujuh kecamatan yang tampil memukau di ajang Final Lomba Bertutur Tingkat SD/MI se-Kota Sukabumi Tahun 2025, sebuah kompetisi bergengsi yang mengasah keterampilan bertutur dan menjadi bagian penting dari upaya peningkatan literasi anak sejak dini.

Ajang ini merupakan puncak dari rangkaian seleksi yang telah digelar sebelumnya di tingkat kecamatan, dengan total 64 peserta. Dari jumlah tersebut, masing-masing kecamatan mengirimkan tiga wakil terbaik ke babak final tingkat kota. Para peserta membawakan beragam cerita yang sarat pesan moral, mulai dari legenda daerah hingga kisah-kisah perjuangan para pahlawan.

Yang paling mencuri perhatian adalah penampilan Rinjani Humaira, siswi kelas 4 dari SDN Nanggeleng 1 yang akhirnya dinobatkan sebagai Juara 1. Rinjani berhasil menampilkan cerita dongeng dengan ekspresi, intonasi, dan penguasaan panggung yang mengesankan, membuat para juri dan penonton terpukau.

“Awalnya saya ragu bisa menang, soalnya lawan-lawannya hebat-hebat. Tapi Alhamdulillah senang banget bisa juara,” ujar Rinjani dengan senyum lebar.

Ia mengaku kegemarannya membaca cerita dongeng sejak kecil berawal dari kebiasaan sang ayah yang rutin membacakan buku sebelum tidur. Kini, dengan semangat dan latihan yang konsisten, ia siap mewakili Kota Sukabumi di tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Kepala Dispusipda Kota Sukabumi, Galih Marelia Anggraeni mengungkapkan bahwa lomba bertutur ini bukan hanya ajang kompetisi, melainkan langkah nyata dalam membangun fondasi literasi sejak dini.

“Bertutur adalah bagian dari literasi. Kita mulai dari jenjang SD karena usia ini adalah masa yang paling tepat untuk melatih keterampilan bercerita. Ini juga bagian dari program nasional yang berjenjang hingga ke tingkat provinsi dan nasional,” ujar Galih.
Ia menambahkan bahwa peserta lomba kali ini tampil luar biasa dan bahkan melampaui ekspektasi. “Saya berharap mereka semua bisa menjadi duta literasi bagi teman-temannya dan lingkungannya,”ujarnya.

Galih juga memastikan bahwa juara pertama, Rinjani akan mendapatkan pendampingan khusus untuk menghadapi lomba tingkat provinsi yang melibatkan pembimbing dari tim juri dan dukungan dari pihak sekolah serta Dispusipda Kota Sukabumi.

Sementara itu, Bunda Literasi Kota Sukabumi Ranty Rachmatilah, menekankan pentingnya lomba bertutur dalam menanamkan nilai-nilai literasi, sejarah, dan budaya sejak dini.

“Lomba ini bukan sekadar adu cerita. Ini adalah cara membentuk karakter generasi muda yang percaya diri, kreatif, dan cinta budaya. Lewat bertutur, anak-anak belajar menyampaikan ide, merangkai narasi, dan menghargai warisan lokal,” ujar Ranty.

Ia juga mengajak para pendidik untuk terus mengembangkan program yang mendukung keterampilan bertutur, karena selain melestarikan budaya tutur di tengah era digital, juga memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa.

“Kami ingin anak-anak menjadikan literasi sebagai gaya hidup, bukan kewajiban. Dari tutur kata yang baik, akan lahir generasi yang lebih bijaksana,”pungkasnya. (wdy)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |