SUKABUMI – Diduga korsleting listrik, satu unit rumah tinggal milik Ade Sumartini (48) di Perum Cimahpar Endah 1 RT 02 RW 11 Jalan Seroja, Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, dilalap si jago merah pada Rabu (11/06) siang.
Ketua RT 02, Ida Nurminda mengatakan, saat kejadian ia mengaku mendengar suara ledakan. Api cepat menjalar di bagian plafon bangunan rumah yang diiringi suara ledakan.
“Iya, api muncul diiringi suara ledakan. Ketika itu, hanya ada Asisten Rumah Tangga (ART) yang sedang berada di dalam rumah. Sementara, seorang penghuni lansia sedang berjemur di halaman depan rumah,” kata Ida.
Setelah mendengar suara ledakan itu, ia bersama warga lainnya langsung berhamburan ke luar rumah dan mereka dikagetkan dengan melihat kobaran api disertai kepulan asap tebal yang keluar dari atap bangunan rumah korban.
“Saat itu, warga setempat juga telah berupaya memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya. Namun, karena kobaran apinya cukup besar, akhirnya menghubungi Pemadam Kebakaran,” paparnya.
Sementara itu, Danton Posko VI Sukaraja pada Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Sukabumi, Ade Feri mengatakan, bahwa pihaknya telah mendapatkan laporan kebakaran rumah di wilayah tersebut dari warga setempat sekira pukul 11.23 WIB. “Setelah mendapat telephone itu, kami langsung bergegas ke lokasi kebakaran,” jelasnya.
Saat proses pemadaman, kata Feri, petugas damkar tidak menghadapi kendala yang berarti. Hanya saja, akses jalan menuju lokasi kebakaran hanya bisa dilalui satu kendaraan mobil.
“Iya, petugas damkar hanya bisa masuk lewat pintu depan rumah. Jadi, memang akses jalannya hanya satu-satunya dari depan, dari belakang nggak bisa,” bebernya.
Untuk memadamkan api, sambung Feri, sebanyak enam kendaraan Damkar diterjunkan ke lokasi. Diantaranya, satu dari Damkar Posko Cisaat, satu dari Pangleseran, tiga dari Kota Sukabumi, dan satu dari Pos Damkar Sukaraja. “Api berhasil dipadamkan sekira pukul 12.30 WIB,” timpalnya.
Berdasarkan asesmen di lapangan, diduga kuat api berasal dari korsleting listrik. Sebab, saat kejadian berdasarkan pengakuan dari ART di rumah tersebut, bahwa api pertama kali muncul dari plafon pada bagian lantai dua rumah korban. Saat terjadi percikan, api dengan cepat langsung membesar.
“Tadi saya sempat ngobrol sama yang punya rumah bahwa pertama kali api muncul itu dari atas, dari plafon. Kita enggak bisa menyimpulkan penyebab kebakaran dari apa karena harus melalui proses investigasi, tapi mungkin hasil keterangan pembantu rumah kemungkinan dari korsleting listrik,” imbuhnya.
Ketika disinggung mengenai jumlah kerugian materil, Feri mengaku belum bisa menjawab. Lantaran, saat ini masih dalam tahap penghitungan. “Kalau jumlah kerugian, belum tahu yah, dan area terbakar yang parahnya hanya bagian lantai 2, namun yang pasti akibat kebakaran itu, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka,” pungkasnya. (den/d)