4 Siswi MAN 1 Kota Sukabumi Ini Taklukkan Panggung Teknologi Nasional, Bermodal Mimpi dan Semangat

2 weeks ago 51

SUKABUMI — Mimpi besar yang dibalut semangat pantang menyerah akhirnya berbuah manis. Tepatnya pada, Senin, (26/5/2025), tepat pukul 10.00 WIB, kabar menggembirakan itu datang melalui akun Instagram resmi Samsung Innovation Campus.

Tim “Pemburu Mimpi” dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Sukabumi resmi dinobatkan sebagai Juara Terbaik 3 Nasional dalam ajang bergengsi Samsung Innovation Campus Batch 6, hasil kerja sama Samsung Indonesia dan Hacktiv8.

Lebih dari 10.000 pendaftar se-Indonesia, sekitar 7.000 peserta lolos ke tahap awal. MAN 1 Kota Sukabumi menjadi satu-satunya madrasah yang berhasil menembus Grand Final, membawa harum nama sekolah dan kota dengan inovasi teknologi berbasis Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI).

Tiga tim dikirimkan, satu tim lolos ke babak akhir yaitu Tim “Pemburu Mimpi”, yang beranggotakan empat siswa hebat Maria Marliana, Putri Aulia, Allayda Zibrilly Lubis, dan Siti Marwah.

Prestasi ini menjadi sejarah baru bagi MAN 1 Kota Sukabumi. Bukan hanya sebagai Juara 3 Nasional Samsung Innovation Campus 2025, tetapi juga sebagai simbol bahwa anak madrasah juga bisa menjadi pionir perubahan, mengubah keterbatasan menjadi keunggulan, dan menjadikan mimpi sebagai jalan menuju masa depan gemilang.

Keberhasilan ini bukan hanya tentang piala atau peringkat, tetapi tentang harapan dan bukti bahwa siswa madrasah bisa berdiri sejajar dalam dunia teknologi dan inovasi. Kepala MAN 1 Kota Sukabumi, Tatang Moh. Abdurahman mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian ini.

“Ini membuktikan bahwa siswa madrasah tidak hanya unggul dalam nilai-nilai agama, tetapi juga mampu berinovasi, berpikir kritis, dan menciptakan solusi teknologi yang berdampak luas. Kami akan terus mendukung pengembangan potensi siswa, karena mimpi besar harus dirawat dan disemai dari sekarang,” tuturnyA dengan penuh haru.

Guru pembimbing tim, Diah Isneni Putri Alidi, menyebut perjalanan menuju Grand Final sebagai proses penuh pelajaran hidup.

“Kami fokus pada ide yang relevan dengan isu pendidikan, mendorong anak-anak untuk berpikir kritis, terbiasa menerima masukan, dan tampil percaya diri. Hasil ini bukan hanya kemenangan lomba, tapi kemenangan karakter. Mereka tumbuh jadi pribadi tangguh dan siap bersaing di dunia nyata,” ucapnya penuh bangga.

Salah satu siswa yang juga anggota dari Tim Pemburu Mimpi Maria Marliana, mewakili tim, dengan mata berbinar mengatakan, sangat bersykur dan sempat tidak percaya bahwa timnya bisa lolos dan meraih juara ke 3 di tingkat nasional.

“Rasanya luar biasa! Kami mulai dari nol: belajar ngoding, bikin sistem, sampai menyiapkan alat kerja. Tapi kebersamaan kami, saling bantu, dan mimpi besar untuk membuktikan bahwa anak madrasah juga bisa berinovasi, itulah yang jadi bahan bakar kami,” ucapnya.

Allayda Zibrilly Lubis anggota lainya juga menambahkan rasa bangga dan bahagianya bisa meraih juara ke 3.

“Campur aduk rasanya! Tapi kami belajar satu hal: kalau berani mencoba, bersungguh-sungguh, dan percaya, insyaAllah hasilnya akan datang. Terima kasih untuk semua yang mendoakan dan mendukung kami,” imbuhnya.

Lewat inovasi bertajuk Dreamsync, Tim “Pemburu Mimpi” menawarkan solusi nyata untuk membantu dunia pendidikan. Bukan hanya perangkat teknologi, tapi juga semangat perubahan yang ingin mereka tularkan ke seluruh generasi muda.

“Kami harap apa yang kami capai ini jadi pemicu semangat buat teman-teman semua. Jangan takut bermimpi, jangan ragu mencoba, karena perubahan besar selalu dimulai dari satu langkah kecil,” pungkas Putri Aulia dan Siti Marwah kompak. (wdy)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |