Jelang Nataru, Pemkab Sukabumi Perketat Kendali Inflasi Pangan

1 day ago 9

SUKABUMI – Pemerintah Kabupaten Sukabumi memperkuat langkah antisipatif pengendalian inflasi dan stabilitas harga pangan menjelang Natal Tahun 2025 dan Tahun Baru 2026 melalui High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan Rapat Dinas Bulan Desember 2025 yang digelar di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Sukabumi, belum lama ini.

Rapat dipimpin langsung oleh Bupati Sukabumi, Asep Japar didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, serta dihadiri para Asisten Sekda, Staf Ahli Bupati, kepala perangkat daerah, kepala bagian, hingga para camat se-Kabupaten Sukabumi.

Dalam arahannya, Bupati Sukabumi Asep Japar menegaskan pentingnya kesiapsiagaan seluruh perangkat daerah dalam menghadapi cuaca ekstrem yang belakangan melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi.

Kondisi tersebut tidak hanya berdampak pada potensi gangguan pelayanan publik, tetapi juga berpengaruh signifikan terhadap pasokan dan harga komoditas pangan.

“Cuaca ekstrem berpotensi menghambat distribusi dan produksi, terutama komoditas hortikultura seperti sayuran dan kelompok cabai. Jika tidak diantisipasi dengan baik, kondisi ini dapat mendorong kenaikan harga dan berkontribusi terhadap laju inflasi daerah,” kata Asep Japar.

Orang nomor satu di Kabupaten Sukabumi ini, meminta seluruh jajaran perangkat daerah agar meningkatkan koordinasi lintas sektor, khususnya dalam memastikan kelancaran distribusi bahan pokok, kesiapan infrastruktur, serta respons cepat terhadap potensi gangguan di lapangan.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman selaku Ketua Harian TPID menyampaikan, bahwa berdasarkan pemantauan pada Minggu Kedua Bulan Desember 2025, sejumlah komoditas pangan strategis tercatat mengalami kenaikan harga. Komoditas tersebut antara lain bawang merah, bawang putih, cabai rawit merah, daging ayam ras, dan telur ayam ras.

“Kenaikan harga ini perlu menjadi perhatian serius, mengingat periode Natal dan Tahun Baru cenderung meningkatkan permintaan masyarakat. Tanpa pengendalian yang tepat, gejolak harga dapat berdampak pada daya beli dan stabilitas ekonomi daerah,” jelasnya.

Untuk menekan potensi lonjakan harga dan menjaga inflasi tetap terkendali, TPID Kabupaten Sukabumi telah menyiapkan sejumlah langkah strategis. Salah satunya dengan mengintensifkan pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Operasi Pasar Murah (OPM) sebagai upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.

Selain itu, TPID juga memperkuat pemantauan harga dan distribusi guna mengantisipasi kenaikan harga yang tidak wajar, gangguan distribusi, hingga praktik penimbunan, termasuk pada komoditas strategis seperti BBM dan gas LPG.

Langkah lainnya adalah memastikan ketersediaan stok pangan di berbagai titik distribusi, mulai dari gudang distributor, pasar tradisional, pasar ritel modern, hingga tingkat produsen. Fokus pengamanan stok diarahkan pada komoditas utama seperti beras, aneka cabai, bawang, daging ayam ras, dan telur ayam ras.

“Kelancaran distribusi menjadi kunci. Oleh karena itu, kami memprioritaskan angkutan yang memuat bahan pangan agar pasokan tetap terjaga dan disparitas harga antarwilayah di Kabupaten Sukabumi dapat ditekan,” papar Ade Suryaman.

Di samping langkah teknis, TPID juga melakukan pendekatan moral suasion kepada masyarakat melalui komunikasi publik yang efektif. Upaya ini bertujuan mengelola ekspektasi masyarakat terkait ketersediaan bahan pangan pokok agar tidak terjadi kepanikan atau perilaku konsumsi berlebihan.

Melalui High Level Meeting TPID ini, Pemerintah Kabupaten Sukabumi menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas harga dan inflasi daerah menjelang momentum akhir tahun.

“Sinergi lintas sektor dan respons cepat terhadap dinamika di lapangan diharapkan mampu menjaga ketahanan ekonomi daerah serta melindungi daya beli masyarakat,” pungkasnya. (Den)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |