Rumah Ambruk, Baznas Sukabumi dan Lintas Sektor Wujudkan Harapan Baru bagi Fadil di Cikembar

1 month ago 44

CIKEMBAR – Di tengah hiruk-pikuk pembangunan daerah, sebuah kisah tentang kepedulian dan gotong royong kembali menggema di Kabupaten Sukabumi. Fadil, seorang pemuda penyandang disabilitas asal Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, yang rumahnya ambruk beberapa waktu lalu, kini menemukan secercah harapan. Rumahnya mulai dibangun kembali berkat tangan-tangan dermawan dan kolaborasi berbagai pihak.

Kisah ini bermula dari kondisi rumah Fadil yang memprihatinkan. Bangunannya yang reyot tak lagi layak huni dan akhirnya roboh, meninggalkan kesedihan dan keprihatinan di hati keluarga serta warga sekitar. Namun, kabar ambruknya rumah pemuda berkebutuhan khusus ini justru menjadi pemantik solidaritas lintas sektor.

Pemerintah Kabupaten Sukabumi bergerak cepat. Melalui koordinasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sukabumi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, serta dukungan pemerintah kecamatan dan desa, upaya rehabilitasi rumah Fadil pun digulirkan. Tak hanya itu, para dermawan dan masyarakat sekitar turut turun tangan, menyumbangkan tenaga, bahan bangunan, hingga donasi.

“Alhamdulillah, kita sudah memulai pembangunan kembali rumah Saudara Fadil. Saya ditugaskan oleh Bapak Bupati dan Bapak Kalak BPBD Kabupaten Sukabumi, untuk mengajak masyarakat bergotong royong. Mudah-mudahan kerja sama ini bisa segera mewujudkan rumah layak huni untuk Fadil,” kata Kepala Baznas Kabupaten Sukabumi, Unang Sudarma kepada Radar Sukabumi pada Selasa (18/11).

Unang menegaskan bahwa dukungan yang diberikan bukan hanya berupa dana, baik dari Baznas maupun BPBD, tetapi juga semangat kolektif dalam membantu sesama. Ia berharap proses pembangunan dapat rampung tanpa kendala berarti, agar Fadil bisa segera menempati kembali rumahnya.

Sementara itu, Camat Cikembar, Asep Rusli Rusmawijaya, mengucapkan terima kasih atas komitmen seluruh pihak yang terlibat. Menurutnya, Bupati Sukabumi telah memberikan bantuan sekitar Rp15 juta melalui Baznas dan BPBD sebagai langkah awal rehabilitasi.

“Harapan kami, semangat gotong royong ini terus berjalan. Selain rumahnya, Fadil juga harus mendapat perhatian dari aspek kesehatan dan sosial. Kami akan berkoordinasi dengan Puskesmas dan Dinas Sosial untuk pemeriksaan menyeluruh, karena ia juga memiliki keterbatasan mental,” jelas Asep.

Fadil sendiri selama ini tidak tinggal di rumah tersebut. Ia berpindah tempat, kadang bersama ayahnya, kadang bersama bibinya. Kondisi rumah yang rusak dan tidak layak huni menjadi alasan utama. Namun, Asep optimistis, jika nanti rumahnya kembali pulih dan kondisi kesehatannya membaik, Fadil bisa kembali memiliki tempat tinggal tetap dan nyaman.

Kisah ini menjadi bukti bahwa nilai gotong royong dan kepedulian sosial tidak pernah pudar di tengah masyarakat Sukabumi. Aksi nyata dari berbagai pihak untuk membantu Fadil bukan hanya membangun sebuah rumah, tapi juga memulihkan martabat dan hak dasar seorang warga negara.

“Hikmahnya, ketika Fadil sehat dan rumahnya sudah layak, ia tidak perlu lagi berpindah-pindah tempat,” tambah Asep.

Kini, pembangunan rumah Fadil masih terus berlangsung. Tiang-tiangnya mulai berdiri, satu demi satu. Namun, yang jauh lebih penting adalah pilar kepedulian yang telah tertanam di hati masyarakat. “Alhamdulillah, berkat kolaborasi lintas sektor, akhirnya Fadil dapat memiliki rumah tinggal yang laik,” pungkasnya. (Den)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |