Operasi Zebra Mahakam 2025 Dimulai, Wali Kota Bontang: “Bukan Hanya Penindakan, Tapi Soal Edukasi dan Keselamatan”

1 month ago 45

Fimela.com, Bontang - Suasana pagi di Halaman Polres Bontang, Senin (17/11/2025), tampak berbeda dari biasanya. Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, hadir memimpin Apel Gelar Pasukan sebagai tanda dimulainya Operasi Zebra Mahakam 2025. Sebuah langkah penting yang menandai komitmen serius kota ini dalam menjaga keselamatan jalan raya.

Apel ini sekaligus menjadi pengecekan terakhir atas kesiapan personel, peralatan, serta dukungan operasional menjelang digelarnya operasi serentak di seluruh Indonesia pada 17–30 November 2025.

“Atas nama Pemerintah Kota Bontang, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada jajaran Polres Bontang serta seluruh peserta apel yang telah mendukung kelancaran kegiatan ini,” ujar Neni dalam amanatnya.

Lebih dari sekadar razia di jalanan, Operasi Zebra Mahakam 2025 punya makna lebih dalam. Neni menjelaskan bahwa tujuannya bukan hanya menindak pelanggar, tapi juga menyentuh sisi edukatif dan preventif. Harapannya, masyarakat bisa lebih sadar akan pentingnya tertib berlalu lintas.

“Kita ingin masyarakat semakin tertib dalam berlalu lintas. Operasi ini bukan semata penindakan, tetapi juga edukasi dan pencegahan untuk menjaga keselamatan bersama,” katanya.

Upaya yang dilakukan juga dibarengi dengan pemanfaatan teknologi. Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) kembali dioptimalkan sebagai sistem penegakan hukum modern yang mendorong kepatuhan secara lebih efektif.

Menariknya, dalam kesempatan tersebut, Neni memaparkan data dua tahun terakhir Operasi Zebra di wilayah Polres Bontang. Selama 2023–2024, tercatat dua kejadian kecelakaan setiap tahunnya. Sayangnya, korban meninggal meningkat dari nol menjadi satu, meskipun korban luka berat dan ringan turun hingga 50 persen.

Namun, angka pelanggaran berupa tilang justru naik signifikan dari 17 menjadi 154 kasus — meningkat hingga 806 persen. Di sisi lain, jumlah teguran turun dari 78 menjadi 62 kasus.

“Data ini menunjukkan bahwa kedisiplinan masyarakat masih rendah, sementara intensitas penegakan hukum meningkat. Peningkatan volume kendaraan dan kurangnya edukasi juga menjadi faktor penyebab,” jelas Neni.

Di akhir amanatnya, Wali Kota perempuan ini menekankan pentingnya profesionalisme para petugas di lapangan.

“Laksanakan tugas secara profesional, berintegritas, dan humanis. Hindari tindakan arogan dan utamakan keselamatan masyarakat serta kehormatan institusi Polri,” pesannya.

Operasi Zebra Mahakam bukan hanya tentang patroli atau tilang. Ini adalah pengingat bahwa keselamatan di jalan raya adalah tanggung jawab bersama. Dan dengan pendekatan yang lebih humanis, edukatif, serta kolaboratif, kota Bontang berharap bisa menciptakan lalu lintas yang lebih aman untuk semua.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Information | Sukabumi |